TANGERANG, klik-banten.com - Buruknya pekerjaaan proyek pengecoran jalan desa Boni Sari RT.02 RW.03 dan Desa Gaga Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Dikeluhkan warga setempat.
Proyek yang benilai ratusan juta rupiah, bersumber dari APBD Tangerang Tahun 2017 ini terkesan Asal asalan. Buktinya, kondisi jalan beton yang dikerjakan secara manual mengelupas dan retak retak. Bahkan, kuat dugaan pemborong meraup untung besar dalam pengerjaan proyek penunjukan langsung tersebut.
Menurut salah seorang warga setempat, pekerjaan pembetonan jalan di dua desa ini, baru selesai. Namun kondisi fisik jalan tersebut sudah mulai retak retak.
pemborong seharusnya memperhatikan kualitas pekerjaan bukan hanya mementingkan keuntungan saja, apalagi uang ini bersumber dari APBD. Menurut beberapa warga, buruknya pekerjaaan pembetonan jalan desa ini, karena diduga pekerjaan semen yang digunakan lebih sedikit, sedangkan pasir lebih banyak sehingga daya rekat akan lebih buruk dan kualitas jalan menjadi retak.
Sementara itu, penggagas danadesa watch Dewa Sukma Kelana, SH., MKn mengungkapkan, jika benar terbukti buruknya kwalitas hasil pekerjaan akibat ketidasesuaian campuran bahan corran dengan ketentuan yang sudah digariskan dalam dokumen kontrak dan spesifikasi teknis atau Bahan yang dipake cenderung bermutu rendah dan tidak melalui proses uji mutu dulu di lab.
Menurut Dewa, beberapa warga menyampaikan bahwa Hasil pekerjaan memperlihatkan kualitas beton mutu rendah. Bahkan program betonisasi jalan yang digulirkan menggunakan kualitas beton mutu sedang dan tinggi. ” Dari sini saya berharap agar labolatorium Dinas Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyak (PUPR) tidak asal- asalan dalam melakukan uji tekan hasil pekerjaan beton yang dilaksanakan kontraktor, apalagi kalau sampai berani bermain mata dengan pihak kontraktor, ingat pada proses ini juga potensi terjadinya pungli sangat besar,” tukas Dewa yang juga ketua umum Front Nasional Pembela NKRI ini. (AS & Nur)