Covid 19 menimbulkan dampak ekonomi yang sangat luar biasa, terlebih dirasakan oleh para aktivis serikat pekerja yang luput dari perhatian pemerintah.
Apalagi ketika diterapkan aturan dirumah saja tanpa diiringi adanya bantuan pemerintah.
Demikian dikatakan Dewa Sukma Kelana, SH., MKn, sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPD KSPSI) Provinsi Banten.
Menurut Dewa, saat ini sudah menanti setumpuk pekerjaan sosial pendampingan bantuan advokasi untuk kaum pekerja/buruh/peserta BPJamsostek dengan alasan perusahaan terdampak covid 19.
Dewa menceritakan, saat ini banyak buruh yang dirumahkan, yang gajinya dipotong, yang tidak dibayar THRnya, yang di PHK. Sehingga untuk membiayai dirinya dan keluarganya kesulitan, bahkan untuk membayar kontrakan saja sudah tidak sanggup lagi.
Namun walau dengan kemampuan ekonomi yang terbatas, persoalan tersebut tidak luput dari perhatian para aktivis serikat pekerja tidak terkecuali dari SPSI Banten, dimana anggota SPSI juga banyak ter PHK dan dirumahkan yang harus diperjuangkan hak-haknya.
Ironisnya justru aktivis serikat pekerja luput dari perhatian pemerintah, berbanding terbalik dengan pengusaha yang dimanjakan dengan banyaknya stimulus yang jumlahnya milyaran.
Dewa menjelaskan, berangkat dari kondisi yang memprihatinkan tersebut lah DPD KSPSI Provinsi Banten pimpinan Dedi Sudarajat, SH., MH., MM membagikan paket sembako untuk ratusan para pengurus Konfederasi serikat pekerja seluruh Indonesia.
Mulai dari pengurus Provinsi Kabupaten/Kota, pengurus Federasi serikat pekerja anggota yang tergabung dalam KSPSI bahkan sampai dengan ke perwakilan tingkat Pimpinan Unit Kerja/aktivis SP tingkat perusahaan.
Mulai dari pengurus Provinsi Kabupaten/Kota, pengurus Federasi serikat pekerja anggota yang tergabung dalam KSPSI bahkan sampai dengan ke perwakilan tingkat Pimpinan Unit Kerja/aktivis SP tingkat perusahaan.
Dewa berharap, semoga sembako tersebut dapat meringankan rekan pengurus SP yang terdampak namun luput dari perhatian.
"Tentu ini tidak lepas dari dukungan BPJamsostek Kanwil Banten yang patut kami syukuri," akunya.
Memang sudah sewajarnya BPJamsostek membantu, ingat Dewa
Bahkan semestinya bisa diperluas lagi untuk anggota. Karena kelahiranya murni dihidupi sebagian besar dari Triliyunan keringat pekerja termasuk anggota kami yang dipotong sebagai peserta BPJamsostek.
Jadi ketika kondisi sulit seperti ini, keberadaanya justru diharapkan dapat terasa manfaatnya secara sosial dan ekonomi oleh seluruh anggota/pekerja/peserta BPjamsostek.
Dalam hal ini bisa saja membantu peserta/pekerja yang di PHK dan keluarganya atau bantuan lain seperti sembako bantuan uang tunai dan atau bantuan tempat tinggal, pinta Dewa.
Dalam hal ini bisa saja membantu peserta/pekerja yang di PHK dan keluarganya atau bantuan lain seperti sembako bantuan uang tunai dan atau bantuan tempat tinggal, pinta Dewa.
Dewa menjelaskan, sebagai badan yang sudah memanfaatkan iuran peserta dan lalu memutar uangnya dengan cara investasi atau bisnis lainnya dengan memperoleh untung berlipat-lipat, berdosa jika saat sulit seperti ini tidak proaktif membantu pesertanya.
Dewa mengajak, ayo BPJamsostek jangan mengambil keuntungan saja. Jika ingin berkah aktifitasnya, bantulah semua anggota buruh yang kesulitan saat ini.
Karena uang buruh triliyunan di BPJamsostek jangan sampai malah diselewengkan/dimanfaatkan justru bukan kepada peruntukanya (kepentingan peserta/pekerja).
Jika penyelewengan itu benar terjadi adanya, maka kami tidak segan-segan terdepan melaporkanya ke penegak hukum baik kepolisian, kejaksaan, bisa juga KPK atau meminta secara politis mengusutnya dan atau kita telanjangi di media, ingatnya.
Namun sebaliknya ketika kehadiranya sangat dirasakan manfaatnya untuk kesejahteraan peserta/pekerja/buruhnya.
Maka harus kita jaga atau kawal keberadaanya bersama-bersama, tegas Dewa yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPD FSP LEM SPSI) Provinsi Banten ini. (Tim)