Dalam sambutannya, Tjoetjoe berpesan kepada pengurus dan anggota DPD KAI Banten untuk segera mengajukan permohonan kepada Ketua Pengadilan Tinggi Banten agar berkenan mengambil sumpah advokat KAI disidang terbuka.
"Ini sudah diamanatkan dalam UU No 18 Tahun 2003 tentang Advokat dan Putusan Mahkamah Konstitusi No 101 Tahun 2009, ucap Tjoetjoe.
Dibeberkan Tjoetjoe, konflik yang terjadi di dunia advokat saat ini dipicu oleh carut marut-nya penegakan hukum di Indonesia.
"Konflik bukan hanya terjadi antara KAI dengan MA tapi juga dengan Peradi. Kita berharap Presiden Jokowi segera ambil peran untuk menyelamatkan dunia Advokat," tandas pria yang akrab disapa TSH ini.
Terkait RUU Advokat yang saat ini sudah masuk kembali ke Proglenas 2015, TSH mengaku, menimbulkan kembali optimisme bahwa nasib advokat bakal lebih baik di masa depan.
Harapan serupa diutarakan Ketua DPD KAI Banten, Toni Sastra. Dia berharap RUU advokat segera disahkan, agar kedudukan Advokat sejajar dengan penegak hukum lainnya dan lebih bermartabat.
Toni juga menegaskan, siap melaksanakan intruksi Presiden KAI untuk mengajukan permohonan pengambilan sumpah advokat KAI kepada Pengadilan Tinggi Banten.
"Kami siap melaksanakan intruksi Pak Presiden KAI terkait mengajukan permohonan kepada Pengadilan Tinggi Banten agar berkenan segera mengambil sumpah advokat KAI di sidang terbuka Pengadilan Tinggi Banten," tandasnya.
Selain jajaran pengurus dan anggota KAI, acara pelantikan ini juga dihadiri undangan dari unsur pemerintah, perwakilan Pengadilan Tinggi Banten, perwakilan Polda Banten, perwakilan Gubernur Banten, perwakilan Bupati Tangerang, dan Permahi Tangerang. (Mon/Arm)
Sumber : berita8.com